Rotating X-Steel Pointer

Wednesday, August 29, 2012

0 Seribu Mawar



Bias embun di pagi hari membasahi dedaunan kala itu mentari masih sayup-sayup terrlihat di ufuk timur. Terbagun aku dari mimpi indahku, dari dunia khayal yg tidak akan pernah aku tau akan menjadi nyata atau hanya hiasan tidur semata.

Mata saat itu blm benar terbuka, selimut pun masih mendekap tubuhku karena dinginnya pagi itu. Kulihat embun itu lewat jendela kamarku. Sorot sinar sang surya yg langsung masuk seakan benar-benar mengajakku untuk membuka mata menatap hari yg cerah.

Namun ini semua bukanlah bagian terpenting dalam kisahku.
Pada hari itu yg tidak jauh berbeda dengan hari-hari sebelumnya aku selalu berharap bahwa kamulah satu-satunya yg ada di dekatku saat aku terbangun di pagi yg cerah. Yahh cuma kamu yg aku harapkan ada tuk memberikan senyuman, memberikanku kasih sayang. Namun pada kenyataannya apa yg aku harapkan ini sungguh berbanding terbalik dengan kenyataan yg ada. Ini hanya isapan jempol belaka.

Dalam kurun waktu yg cukup lama setelah perpisahan kita, aku selalu menginginkan hal yg sama yaitu bisa bersanding dengannya dan menjalani hidup bahagia. Selalu dan selau saja mengapa harus dia?? Mengapa tak Kau ciptakan lagi manusia sepertinya yg mampu mengesampingkan dia??

Bebat sudah pikiran dalam benakku ini selalu mengenang dia. Padahal aku tau pasti bahwa dia sudah memilih jalan hidupnya untuk tidak bersamaku. Dia lebih memilih membenci aku untuk kebahagiannya.
Mungkin seribu mawar yg ingin aku berikan ke dia juga tidak akan merubah dirinya untuk bisa menerima aku.


Aku masih mengenangmu di hari ini, esok bahkan selamanya.

>25/01<

0 Comments

Bagaimana Pendapat Anda ?

Followers