Rotating X-Steel Pointer

Thursday, April 25, 2013

0 Komponen Penaik Speed Motor

Beberapa komponen yang bagus untuk mempercepat motor bebek

ini adalah gambar-gambar komponen yang bisa digunakan untuk mempercepat laju motor sbb.:
1. piston tiger(oversize 0)


2. karbu RX-king




3. CDI rector pro drag




Semoga bermanfaat infonya ya lurd

Wednesday, April 3, 2013

0 Kehidupan Alien Di Luar Alam Semesta Sangat Kecil Kemungkinannya




Sebuah teori baru yang disajikan pada konferensi pekan ini akan mengonfirmasi mengenai kehidupan yang ada di dunia lain.

Beberapa ilmuwan berpikir hanya karena planet luar bisa memiliki lingkungan yang bisa dihuni, itu tidak berarti bahwa kehidupan bisa berevolusi di sana.

"Sifat meresap kehidupan di Bumi mengarahkan kita untuk membuat asumsi tersebut," ujar Charles Cockell, direktur Center for Astrobiology Inggris di University of Edinburgh, dalam sebuah pernyataan "Pada planet kita karbon meresap ke dalam sebagian besar habitat dan menyediakan energi bagi mikroorganisme untuk hidup. Hanya ada sedikit habitat kosong, yang bisa bertahan untuk waktu lama di Bumi, tapi kita tidak bisa berasumsi bahwa kasus yang sama juga terjadi di planet lain. "

Hipotesis Cockell menyatakan bahwa, meskipun jumlah planet asing yang bisa dihuni mungkin berlimpah di sistem tata surya di sekitar alam semesta, bukan berarti planet tersebut menyokong kehidupan di luar bumi.

"Sangat berbahaya untuk menganggap kehidupan di luar alam semesta adalah hal biasa. Hal itu mendorong orang untuk berpikir bahwa tidak menemukan tanda-tanda kehidupan adalah 'kegagalan,' padahal hal itu sebenarnya akan memberitahu kita banyak tentang asal-usul kehidupan," ujar Cockell.

Mungkin para ilmuwan tidak akan dapat mendeteksi tanda-tanda kehidupan asing, bahkan jika kehidupan itu ada, ujar Cockell. Kehidupan mungkin mungkin memiliki tanda yang berbeda dari planet ke planet, sehingga tidak mungkin bahwa astronom di Bumi akan melihat tanda kehidupan yang bisa dikenali. Tapi tidak semua harapan telah hilang.

"Profesor Cockell menjelaskan, mungkin dalam beberapa dekade mendatang, teleskop semakin kuat dan perkembangan spektroskopi memungkinkan kita untuk mencari sinyal kehidupan di planet di luar tata surya kita," ujar pejabat dari Royal Society, akademi ilmu pengetahuan di Inggris, dalam sebuah pernyataan. "Namun, terlepas dari hal ini, pandangan kita masih akan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan kita tentang kehidupan di Bumi."

Cockell menyajikan teorinya di sebuah konferensi yang disponsori oleh Royal Society.

0 Burung Purba Memiliki Empat Sayap

Wow aja deh buat berita ini.. Ada yg menarik neh boss...
Cek aja langsung deh....



Lebih dari 100 juta tahun yang lalu, burung yang hidup di tempat yang sekarang menjadi Cina memiliki sayap di kaki mereka, sebuah studi fosil baru menunjukkan.

Para peneliti menemukan bukti bulu-bulu besar yang berada di kaki 11 spesimen burung yang ada di Shandong Tianyu Museum of Nature di Cina. Bulu itu menunjukkan bahwa burung purba memiliki empat sayap, yang mungkin telah memainkan peran dalam evolusi penerbangannya. Temuan itu dilaporkan ilmuwan dalam sebuah hasil penelitian yang diterbitkan hari ini (14 Maret) di jurnal “Science”.

Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa burung berevolusi dari dinosaurus berbulu lainnya. Ini didukung oleh penemuan fosil makhluk seperti burung yang berbulu. Pada 2000, para ilmuwan menemukan dinosaurus nonavian dengan bulu di lengan dan kaki, yang disebut Microraptor, yang mungkin saja bisa terbang.

Selain itu, spesimen dari Archaeopteryx, sebuah fosil peralihan antara burung modern dan dinosaurus berbulu, menunjukkan struktur samar yang mirip bulu pada kaki mereka, tetapi tanda-tanda tersebut tidak dijaga dengan baik.

Sekarang, bulu di kaki tersebut telah terlihat dalam 11 fosil museum yang dikumpulkan dari pembentukan Lower Cretaceous Jehol di Liaoning, China, dari periode sekitar 150 juta sampai 100 juta tahun yang lalu. Bulu tersebut kaku dan menempel langsung keluar dari kaki burung, dan memiliki luas permukaan yang cukup besar untuk menjadi aerodinamis, ujar para peneliti.

Fosil-fosil tersebut adalah milik setidaknya empat kelompok yang berbeda, termasuk Sapeornis, Yanornis, dan Confuciusornis, serta kelompok Enantiornithes. Temuan itu menunjukkan bahwa bulu pada kaki bukanlah evolusi langka.

Para peneliti juga menganalisis bulu pada burung lain dan dinosaurus yang bukan burung. Bulu yang menutupi seluruh kaki pertama kali dikembangkan pada dinosaurus, yang berlanjut pada burung pruba dan kemudian menghilang, hasil tersebut menyiratkan. Burung berangsur-angsur kehilangan bulu pada kaki mereka, dan hari ini, burung modern memiliki sayap di lengan mereka.

Apakah burung purba menggunakan bulu-bulu kaki mereka untuk terbang, dan bagaimana mereka melakukannya, bisa diperdebatkan. Menurut para peneliti studi, permukaan datar yang dibentuk oleh bulu tegak lurus yang kaku bisa memberikan daya angkat dan manuver.

"Fosil-fosil baru? Banyak kesenjangan dalam pandangan tentang evolusi awal burung," ujar pakar hewan terbang David Alexander dari University of Kansas, Lawrence, yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Alexander setuju bahwa bulu mungkin memiliki beberapa fungsi aerodinamis. "Meskipun apakah sebagai stabilisator, kemudi, atau sayap masih harus diteliti lebih lanjut."

Beberapa ilmuwan lain tidak terlalu yakin. Paleontolog Kevin Padian dari University of California, Berkeley, mengatakan kepada majalah Science bahwa penulis tidak memberikan bukti bahwa bulu berkontribusi apapun pada kemampuan terbang. Bahkan, bulu-bulu tersebut hanya akan memberi beban yang akan menghambat penerbangan, ujar Padian. Burung mungkin telah menggunakan bulu mereka untuk mencari pasangan, para ilmuwan lain mengatakan.

Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan fungsi bulu tersebut. Memeriksa fosil dari ribuan koleksi museum akan sangat membantu, ujar penulis penelitian.

Lihat juga foto makro serangga yang mengagumkan




WOW kan sobb beritanya... Hehehe plus-plusnya donk buat blog q yg sederhana ini... Makasih...

0 Ilmuwan Menemukan Pintu Neraka

Ilmuwan Menemukan Pintu Neraka

Hmmm mungkin ini tanda tandanya beneran mau kiamat. Apa emang bener kiamat udah deket yah sobb...??? Cek langsung deh...

Rekonstruksi digital Gerbang Pluto (Francesco D'Andria)

Mungkin kedengarannya seperti film horor, tapi ilmuwan Italia telah menemukan 'Gerbang Neraka' lengkap dengan asap beracunnya.

Pengumuman temuan Gerbang Pluto (Plutonium dalam bahasa Latin) dalam sebuah konferensi arkeologi di Turki bulan lalu, baru saja dilaporkan oleh Discovery News. Francesco D'Andria, profesor arkeologi klasik di Universitas Salento di Lecce, Italia, menggali Situs Warisan Dunia Romawi-Yunani Hierapolis selama bertahun-tahun, memimpin tim penelitian ini.

D’Andria mengatakan pada Discovery News bahwa ia menggunakan mitologi kuno untuk menjadi petunjuk menemukan gerbang legendaris itu ke neraka di dunia bawah. "Kami menemukan Plutonium dengan merekonstruksi rute menuju sumber mata air panas. Mata air Pamukkale' yang menghasilkan teras putih terkenal itu berasal dari gua ini."

Penulis seperti Cicero dan geografer Yunani Strabo mencatat bahwa gerbang ini terletak di situs kuno di Turki, menurut Discovery, tapi tak ada yang berhasil menemukannya sampai sekarang.

"Gerbang Pluto" sudah didokumentasikan oleh Ensiklopedia Situs Klasik Princeton yang masuk dalam gambaran Hierapolis. "Menempel pada kuil di tenggara adalah Plutoneion, sumber ketenaran kota tersebut. Strabo menggambarkannya sebagai sebuah lubang di perbukitan, yang di depannya tertutup oleh kabut tebal yang bisa berakibat fatal bagi siapapun yang masuk."

Strabo (64 SM-24 SM) menulis, "Tempat ini penuh dengan asap kabut yang sangat tebal sampai orang tak bisa melihat tanah. Hewan yang melewatinya langsung mati. Saya melempar burung gereja dan mereka langsung menarik napas terakhir dan jatuh."

Gerbang neraka ini masih sama berbahayanya sampai sekarang. Kata si profesor, "Kita bisa melihat gua mematikan itu saat penggalian. Beberapa burung langsung mati saat mencoba mendekat ke bukaannya yang panas, langsung terbunuh oleh asap karbon dioksida."

Menurut Discovery News, asap ini berasal dari gua di bawah situs, termasuk kolom-kolom dengan pahatan untuk Pluto dan Kore, dewa-dewa bawah tanah. Ditemukan juga sisa reruntuhan kuil, kolam dan tangga yang ditaruh di atas gua. D'Andria kini tengah mengerjakan reka digital situs tersebut.

Yang menariknya, bukaan ini bukanlah satu-satunya pintu gerbang pertama ke dunia bawah tanah. Di Gurun Karakum, menurut Daily Mail, terdapat lubang besar berapi yang sudah menyala selama 40 tahun. Pengunjung pun datang ke Derweze di Turkmenistan dan mencarinya di internet. Para ahli geologi yang tengah mengebor di area tersebut menemukan gua gas alami. Dengan harapan untuk menghilangkan gas, mereka membakar gua tersebut. Apinya terus menyala sehingga orang lokal menjulukinya "pintu neraka".

0 Kiamat Internet


Apakah ini “serangan cyber terbesar dalam sejarah”? Atau hanya kejadian yang selalu dialami penyedia jaringan keamanan?

Berita website di seluruh dunia Barat memproklamirkan Kiamat Internet pada tanggal 27 Maret, terutama karena cerita New York Times yang merinci "pertengkaran" antara warga antispam di Spamhaus dan perusahaan hosting asal Belanda, Cyberbunker.

“Fight Jams Internet," menurut tajuk utama Times. "Internet global melambat," menurut BBC di tengah cerita yang ditulis Times. Kedua website mengatakan, Netflix melambat sebagai akibatnya.

Kenyataannya kurang menarik, meskipun masih serius. Gangguan internet, yang berpusat di Eropa Barat, tampaknya sebagian besar sudah berakhir, dan bahkan tidak diketahui saat sedang terjadi.

Namun, jika ada, kejadian tersebut mungkin akan menyebabkan perbaikan celah keamanan dasar dalam Domain Name System yang berfungsi sebagai salah satu dasar-dasar internet.

"Meski banyak yang sudah dilakukan untuk memastikan internet aman, serangan ini menggarisbawahi fakta adanya beberapa aspek yang relatif rapuh," kata Andrew Storms, direktur operasi keamanan di jaringan penyedia keamanan yang berbasis San Francisco, nCircle.

Terlalu banyak informasiCyberbunker tampaknya berada di balik serangan besar distributed denial-of-service (DDoS) yang mencoba pertama melumpuhkan Spamhaus, kemudian penyedia jaringan CloudFlare Spamhaus, dan terakhir Sabtu ini (23 Maret) menghantam ISP CloudFlare di Eropa.

Akamai Networks yang berbasis di Boston mengatakan kepada Times, dan Spamhaus mengatakan kepada BBC, bahwa serangan putaran terakhir memuncak pada 300 gigabit per detik, kemungkinan jumlah terbesar bandwidth yang pernah tercatat selama serangan DDoS.

Menurut blog posting CloudFlare, serangan itu diluncurkan pada 18 Maret dan segera melibatkan taktik yang disebut amplifikasi DNS, di mana server Domain Name System (DNS) yang  tidak terlindungi digunakan untuk membanjiri server target dengan informasi tidak berguna yang sangat banyak, mengikat bandwidth dan waktu pemrosesan.

Jumlah serangan yang meningkat selama sepekan, akhirnya memuncak pada Sabtu ketika, menurut CloudFlare, setengah dari infrastruktur di London Internet Exchange terkena serangan tersebut. (CloudFlare berbasis di Palo Alto, California, tapi menjalankan sebuah jaringan global.)

Server DNS pada dasarnya adalah buku telepon di internet. Setiap perangkat yang terhubung ke internet, dari komputer ke smartphone Anda, menggunakannya untuk mencocokkan alamat website yang digunakan manusia, seperti "www.technewsdaily.com," dengan alamat Internet Protocol yang digunakan komputer dan router, seperti "207.86. 128.60 ".

DNS sangat penting, namun masih banyak "terbuka," yang berarti mereka akan menerima permintaan pencarian dari siapa pun, bukan hanya klien tertentu.

Penyerang membuat permintaan “lookup” menggunakan alamat IP target mereka, kemudian meminta berjuta-juta informasi, yang akhirnya membanjiri server target dengan informasi DNS  dalam jumlah yang besar.

Apakah dua kesalahan membuat kesalahan yang lebih besar?

Spamhaus, sebuah grup yang terkait dengan banyak perusahaan, berbasis di London dan Jenewa, dimulai pada 1998 untuk melacak dan memerangi spam email dan spammer. Grup ini memelihara daftar hitam perusahaan web-hosting yang terkenal menjadi host spammer, dan daftar web host yang terkenal "bersih".

Kedua daftar ini digunakan oleh penyedia layanan internet di seluruh dunia, dan Spamhaus sebagian bertanggung jawab atas penurunan email spam dalam jumlah besar dalam beberapa tahun terakhir.

Beberapa perusahaan web-hosting mengeluh mereka ditempatkan dengan tidak adil pada daftar hitam Spamhaus. Spammer telah meluncurkan serangan DDoS terhadap situs dan server Spamhaus. (Bahkan ada situs "Stophaus" yang berbasis di Rusia dan didedikasikan untuk memerangi apa yang mereka sebut'"taktik pemerasan curang." Spamhaus)

Tampaknya Cyberbunker melakukan keduanya — komplain dan penyerangan.

Cyberbunker mendasarkan operasinya di sebuah bunker NATO yang dinonaktifkan, dibangun untuk menahan perang nuklir, di Belanda selatan. Perusahaan ini didirikan pada 1998 oleh sekelompok peretas yang memproklamirkan "Republic of Cyberbunker", negara berdaulat yang "dikelilingi oleh Belanda pada semua perbatasan."

Perusahaan berjanji untuk tidak bertanya tentang apa yang dilakukan klien mereka.

"Dalam banyak kasus kita tidak tahu untuk siapa atau di mana pelanggan kami sebenarnya," menurut proklamasi situs Cyberbunker. "Pelanggan diperbolehkan untuk menjadi tuan rumah setiap konten yang mereka sukai, kecuali porno anak dan segala sesuatu yang berhubungan dengan terorisme. Yang lain baik-baik saja."

Kebijakan seperti itu menarik beberapa klien yang tidak baik, termasuk situs berbagi The Pirate Bay, dan, menurut Spamhaus, kelompok kejahatan cyber yang dikenal sebagai Russian Business Network. Cyberbunker juga mengklaim telah diserbu oleh tim polisi SWAT Belanda.

Hal yang memberatkan tersebut adalah dugaan Cyberbunker menjadi host spammer yang menyebabkan Spamhaus menempatkan Cyberbunker dan ISP dalam daftar hitam Spamhaus pada musim gugur 2011.

Akibatnya, ISP Cyberbunker melepasnya sebagai klien, namun baik ISP dan Cyberbunker memposting manifesto panjang tentang mengapa Spamhaus adalah kejahatan.

Masalah ini tampaknya telah terbengkalai sampai 18 Maret, ketika kampanye Anonymous palsu yang disebut "Operation Stophaus" diproklamasikan di papan buletin online Pastebin.

Kampanye itu mendaftar serangkaian keluhan terhadap "teroris internet yang mendeklarasikan penghindaran pajak" dari Spamhaus, kemudian menambahkan berbagai slogan Anonymous "We Are Legion".

Posting itu mungkin telah menutupi serangan DDoS yang dimulai pada hari yang sama. Dalam sebuah pernyataan kepada New York Times, Sven Olaf Kamphuis, yang mengaku berbicara untuk Cyberbunker, dan pemilik halaman Google+ yang memberikan tempatnya sebagai "Republic Cyberbunker," menegaskan bahwa perusahaan hosting Belanda tersebut berada di balik serangan.

Sulit untuk mengetahui bagaimana serangan semacam itu dapat dibenarkan secara hukum. Belanda terkenal memiliki undang-undang lemah yang mengatur internet dan komunikasi digital lainnya, tetapi kemungkinan besar Cyberbunker akan segera menghadapi serangan SWAT yang lain.

Followers